Minggu, 03 April 2016

Jerman dan Kenanganku

Baru kemarin rasanya mengurus surat dan undangan yang akan diberikan ke pejabat dan rektor untuk kegiatan pelepasan kami. 

Baru kemarin rasanya orang tua kami mengantarkan kami ke bandara dengan penuh semangat dan haru karena harus melepas anaknya selama 2 minggu

Baru kemarin rasanya kami tiba di jerman dengan penuh antusias, berjalan kaki tanpa peduli berat dan lelahnya membawa rasel juga menarik-narik koper.

Baru kemarin rasanya cemas bagaimana dihadapkan dengan orang baru, berbeda budaya, berbeda bahasa berbeda negara. 

Baru kemarin rasanya mengeluh akan lelahnya berjalan kaki menyusuri kota, mengikuti jadwal yang telah ditentukan, mengunjungi museum, situs wisata hingga antusias datang ke orkestra namun mengeluh mengantuk karena instrumen yang dinyayikan begitu melow.

Baru kemarin rasanya menghemat euro dengan memasak super bubur dan makan nasi dengan lauk sekedarnya. 

Baru kemarin rasanya bosan menikmati sarapan hanya dengan makan roti, sandwich atau sereal setiap pagi. 

Baru kemarin rasanya tidur dihotel mewah dengan segala fasilitas yang disedikan tanpa harus membersihkan kamar saat berantakan. 

Baru kemarin rasanya cemas mencari tempat solat menunggu waktu azan, mencari cari masjid, menyempatkan solat di tengah-tengah negara bermayoritas agama non muslim. 

Baru kemarin rasanya kunjungan museum dengan teknologi serba canggih dan menarik, namun begitu mengantuk saat guide menjelaskan. 

Baru kemarin rasanya tanganku berasa kaku, ngilu kedinginan dengan cuaca autumn yang dingin munusuk namun mencoba bersahabat dengannya. 

Baru kemarin rasanya menikmati suhu 6 derajat celcius mengenakan pakaian serba tebal mengandalkan longjhon, coat dan gloves. 

Baru kemarin rasanya tour on boat dengan udara sejuk langit cerah dan tanpa polusi dan hiruk pikuk. 

Begitu sulit rasanya untuk sekedar membayangkan bahwa aku kan menginjakan kaki di Jerman, negara superior dengan budaya, bahasa dan agama yang berbeda. 

Terima kasih DAAD telah memberikan kesempatan untuk ku menginjakan kaki di benua Eropa di negara yang menjadi impianku, negara yang ku kagumi setelah menonton bols piala dunia 2010, negara yang hanya bisa kulihat digoogle, negara yang kutulisakan didinding kamarku.

Pengorbanan, air mata, usaha dan kerja kerasku selama ini akhirnya terbayar lunas. Sekarang rasanya seperti hampa ada kehilangan karena telah melewatkan momen yang begitu berharga namun bahagia karena akhirnya apa yang aku tuliskan berhasil aku wujudkan. 



"Saat kamu tak tau kapan kamu akan kembali lagi disitulah kamu merasakan rindu yang begitu dalam" 

Aku berjanji suatu hari nanti akan menginjakan kaki kembali di benua Eropa untuk mempelajari segala kemajuan dan menikmati pendidikan yang hebat bersama orang-orang yang baru, tentunya dengan aku yang lebih baik dari hari ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar