Whoops! Finally sempet nulis juga nih. Setelah beberapa minggu berkutat dengan kegiatan di sana-sini, now I’m going to share about my experience attending study visit and seminar yang diselenggarakan oleh DAAD It was very great story! There we go!
Selama 9 bulan lamanya disibukkan dengan persiapan mengikuti Beasiswa Study Visit dan Seminar di Jerman. Persiapan yang sebenernya itu udah gue lakukan sejak tahun 2013 tepatnya kalau ga salah sekitar awal semester 4 dengan kelompok dan orang-orang yang berbeda.
Sebelum akhirnya gue menginjakan kaki di Eropa tepatnya di Jerman yang jadi negara impian gue dari dulu, gue sempet mengalami yang namanya kegagalan. It called as something usual, kan? Yang paling penting bagaimana cara kita menghadapi kegagalan dan bangkit dari itu.
Dari dulu emang gue suka banget sama yang namanya tulisan warna warni yang ada di mading. Kesukaan gue liat dan baca mading ini membawa gue pada informasi tentang pameran beasiswa di Eropa nama event nya EHEF (European Higher Education Fair) tepatnya di hotel sahid klo gue ga salah. Karna penasaran dan masih semangat maba masih memuncak maka gue samperin tuh acara. Haha lalu gue cari-cari informasi tentang summer course atau exchange ke jerman dan sampailah gue pada stand DAAD gue tanyalan tentang beasiswa summer course atau exchange tapi yang ada hanya program study visit dan seminar grup. Yaudahlah gpp yang penting gue bisa ke jerman pikir gue saat itu. Sesampainya di rumah gue browsing tentang pengalaman-pengalaman orang yang udah lolos beasiswa ini dengan bantuan mbah Google. Fortunately! Ada anak UNJ jurusan sejarah lolos beasiswa ini dan berangkat november 2012. Berbekal ke kepoan dan keberanian gue contact lah anak sejarah itu namanya Kak Febry, lalu gue nanya banyak banget ke dia, untung doi baik banget mau jawab semua pertanyaan gue yang cukup ngerepotin ini haha
Karena beasiswa study visit dan seminar dari DAAD ini adalah beasiswa kelompok jadi sebenernya susah-susah gampang ngejalaninnya. Kenapa gitu? Karena ga mudah ngegerakin banyak anggota, nyatuin banyak isi kepala banyak kemauan, banyak ego dll. Tapi trust me saat lo udah nyaman sama kelompok lo itu bakal jadi sesuatu yang gampang.
Pasti pada penasaran yaa apa ajasih yang diperluin untuk bisa ikut program beasiswa ini?
Pertama kalian yang mau ikut program beasiswa study visit dan seminar dari DAAD kalian harus punya NIAT sepenuh hati dan sungguh-sungguh bahwa kalian bersedia fokus dan siap repot dengan segala hal yang menyangkut beasiswa ini, selain itu kalian juga harus siap dengan segala ketidakmungkinan yang akan terjadi saat perjalanan kalian mengejar beasiswa ini.
Karena beasiswa ini adalah beasiswa group study visit maka dari itu yang harus disiapkan yaitu kelompok, minimal 10 orang dan maksimal 15 orang. Nah, kelompok ini harus terdiri dari jurusan yang sama dan pastinya universitas yang sama. Setelah kalian punya kelompok kalian harus memilih membuat jobdesc dari masing-masing anggota kelompok. Kalau gue dulu pembagian jobdescnya terdiri dari ketua, sekertaris, tim keuangan, tim eksternal, tim internal, dan tim acara.
Selanjutnya yang harus dipersiapkan yaitu satu dosen pembimbing. Nantinya dosen pembimbing ini yang akan mendampingi dan membimbing kita dari sebelum kegitan sampai setelah kegiatan.
4. Invitation Letter (IL)
Setelah ketiga poin diatas terpenuhi selanjutnya yaitu kalian harus mendapatkan Invitation Letter. Jadi apa sih invitation letter (IL)? jadi IL adalah penyataan yang menyatakan bahwa grup atau kelompok kita diterima untuk mengadiri diskusi atau seminar di kampus atau institusi yang ada di Jerman. Cara mendapatkan IL yaitu dengan menghubungi via email kampus atau institusi di Jerman lalu mengatur tema dan jadwal pertemuan itu dilakukan. Untuk lebih detailnya mungkin pembahasan tentang cara mndapatkan IL akan gue bahas di postingan selanjutnya.
Nah, For the further application requirements kalian bisa cek ke web DAAD
disini atau download pdfnya
disini
Disini gue mau bahas kegagalan gue dulu. Kenapa kok gagal aja diceritain? Biar kegagalan ini ga perlu dialamin sama next delegation yang mau apply beasiswa study visit dan seminar DAAD ini. Jadi dulu gue dan kelompok gue pertama begitu excited banget mau ke Jerman seolah-olah kita udah lolos. Kita terlalu banyak ngayal dan terlalu terexpose mau ke jerman padahal belum lolos entahlah namanya mulut manusia ada aja yang nyebarin pdhal belum keterima juga dan ditambah minim great action. Jadi kelompok gue dulu terlalu mengandalkan dosen pembimbing gue tanpa punya smart action. Kita terlalu memikirkan bagaimana caranya cari dana daripada memikirkan bagaimana biar bisa apply beasiswa ini dan bagaimana konsep tema study visit dan seminar yang menarik. Konsep pun masih diawang-awang ditambah kelompok gue kebanyakan cewe jadi you knowlah rumpi rempong sis hha
Terlalu mengandalkan dosen ini membuat kita jadi ga mandiri mulai dari yang memilih universitas di jerman cari alamat univ dosen gue yang ngelakuin ditambah dosen gue itu super banget sibuknya. Beruntunglah disitu kita dapet yang namanya IL atau invitation letter dari 3 universitas di jerman. Setelah itu dosen gue dealing sama pihak univ di jerman buat janjian tanggal kegiatan dsb. Nah karena dari kelompok gue dulu ga punya konsep acara atau kegiatan yang jelas maka jadilah kita ga tau apa-apa dan lagi-lagi hanya mengandalkan dosen. Yang harusnya kita udah apply tapi karena schedule belum mateng ditambah tanggal belum bisa disepakati maka diundurlah niat untuk apply beasiswa ini. Ditambah dosen gue ada acara international conference dan doi yang jadi ketuanya maka mau ga mau di lepas dengan berat hati semua universitas di Jerman yang udah nerima kelompok gue hhuuu sedih sih emang tapi yaudahlah
seiring berjalannya waktu kelompok kita pun semakin berceceran semakin jauh dan menjauh semakin tak terdengar suaranya. Tapi masih ada beberapa dari temen gue yang nanya ke gue tapi karna dulu grup kita cuma di BBM dan eksistensi BBM udah terkalahkan dengan platform lain maka hilanglah isi orang-orang digrup sempet gue tanya gimana masih pada semangat ga but no response mungkin udah pada ganti pin atau emang udah pada males.
Lama ga ada kabar tiba-tiba ada seorang temen gue ngajak gue buat ikut AIESEC lalu gue bilanglah gue udah ada project DAAD ke Jerman sama temen sekelas gue tapi entahlah udah ga jelas masih jalan atau engga. Dengan semangat CR nanya ke gue ayo el jalanin lagi yuk gue ikut ya, katanya. Iya nanti gue tanya ketua nya dulu masih mau dilanjutin atau engga. Lalu gue hubungin ketua gue dan doi emang lagi sibuk bgt udah ga seexcited dulu lagi. Lalu gue izinlah buat ngelanjutin lagi beasiswa ini sama orang-orang yang baru. Dan its fine doi ga masalah. Maka terbentuklah kelompok baru.
Nah di kelompok yang baru ini anggotanya lebih heterogen karena hasil mixing dari 3 kelas dan gue akuin emang beda banget quality of teams kelmpok gue yg kedua ini lebih qualified selain udah ada beberapa yg pernah keluar negeri ditambah communication skill mereka jago-jogo. Selain itu setiap orang punya talent nya masing-masing di team. Jadi ga cuma nama kelompok dan anggota aja yang baru, dosen pembimbing strategi dan konsep tema pun totally beda.
Theeeeen akhirnya gue dan temen-temen gue keterima dan kita bisa menginjakan kaki di Jerman. Alhamdulillah..
At last yang paling penting selain menjaga semangat dan kekompakan tim jaga juga hati semoga selalu membumi.